Rabu, 16 April 2014

Kado ulang tahun

Lima hari lalu saya berulang tahun yang kesekian. Saya merasa bersyukur telah diberi ijin untuk berada sejauh ini dan tumbuh menjadi orang yang terus mendewasa. Tak banyak berubah signifikan namun hati saya jauh lebih lapang. Menilai sesuatu lebih mendalam, luas dan tidak berdasar emosi. Saya tipe orang yang meledak-ledak, seiring bertambahnya usia saya lebih kalem.

Dulu jika ada sesuatu yang tidak sesuai saya bisa komplain dan bahkan emosi. Memang tidak frontal tapi lebih berani. Sekarang lebih mengalah dan menghindar. Iya, saya tidak suka perdebatan. Lebih baik saya menjauh daripada menjadi bumerang bagi banyak orang. Mungkin terkesan pengecut namun saya tahu jika saya terus berada disana, bersama, akan memperparah situasi bahkan hubungan yang tidak nyaman. Bahkan ada beberapa teman yang memang saya hindari, saya takut salah bersikap dan bertutur kata. Karena, jika ada hal yang tidak nyaman bukannya dibicarakan malah didiamkan. Saya bukan tipe yang santai dan cuek jika ada masalah tidak diselesaikan. Dan pada akhirnya saya memutuskan untuk lebih pasif dan mengalah, tidak memicu perdebatan dan pertengkaran.

Mungkin kedewasaan saya memang tercipta dengan beragam masalah yang kadang begitu menghimpit perasaan dan akal sehat lalu untuk tetap sadar bahwa Alloh SWT menurunkan itu untuk kebaikan saya. Terbukti saya bisa melewati segala perubahan dan masalah dengan lebih tenang, tentunya dengan beberapa adegan menangis sendirian di kamar kosan. Rasanya semua akan baik-baik saja. 

Pas ulang tahun kemarin saya berkesempatan sharing tentang Produser Film dalam acara komunitas film di UPI. Mungkin tak banyak yang saya berikan namun inti dari proses pembuatan film adalah berawal dari PASSION dan kerjasama. Apapun yang dilakukan dengan hati akan menghasilkan sesuatu yang 'dalem' tanpa mengesampingkan untuk menurunkan ego saat berproses dan kerjasama dengan tim. 

Lalu malam harinya saya bertemu dan makan bareng dengan seorang teman, banyak yang kami bahas, mungkin lebih banyak tentang sebuah kedewasaan. Umur saya yang tak sedikit dan tak muda ini, permasalahan dengan keluarga, pekerjaan, pertemanan, dan hubungan, kami bahas sebagai dua orang yang dewasa (seharusnya). Kami membahasnya dari pemikiran seorang perempuan dan seorang laki-laki. Bagaimana penyikapan terhadap masalah, bagaimana belajar saling berbicara dan mendengarkan. Kami dulunya teman yang kerap kali bertengkar akan hal-hal kecil, saya meski lebih tua kadang memang susah untuk mengalah. Namun kemarin, saya jauh lebih santai dan mendengarkan pendapatnya yang mungkin memang saya butuhkan. Lebih banyak mendengarkan dan sesekali protes jika ada beda persepsi. Tapi saya bersyukur, ulang tahun saya mendapat kado tentang berbagi dan mendengarkan. 

Terima kasih buat kamu yang menyempatkan waktu dan berbicara dengan saya di hari ulang tahun saya. Saya merasa punya teman. Teman memandang segala sesuatu dan menyelesaikan permasalahan.

Semoga saya bisa dan mampu menjadi teman yang membuat nyaman dan membahagiakan bagi pasangan saya kelak, siapapun dia. Orang yang akan berkomitmen dan membuat kesepakatan-kesepakatan bersama dalam rumah tangga.   

_ina_