Senin, 01 Desember 2014

Terima Kasih November

Bulan November yang baru saja berlalu telah memberi banyak pengalaman dan pelajaran, baik dalam pekerjaan juga perasaan. :)

Pekerjaan baru muncul dan berlangsung di bulan November. Saat sebuah instansi membutuhkan penulis seorang tokoh, sebuah mini biografi. Pengerjaan hanya dalam tiga minggu dan seminggu pertama harus mengirim draft pertama. Sebuah manuskrip sebanyak 77 halaman menenggelamkan saya selama beberapa hari, berbagai istilah dan tak adanya kerangka yang jelas membuat saya selalu begadang karena pekerjaan, biasanya sih begadang karena belum mengantuk. Bahkan seringkali saat saya membaca terkantuk berulang kali hingga harus memaksa diri untuk tidur. Kamar kosan saya penuh dengan kertas, dengan berbekal spidol warna oranye saya membuat kodifikasi sebelum akhirnya menuliskannya ulang. Ternyata ilmu baru dan pembahasan yang serius membuat otak lelah, saya sering tertidur tak sengaja, mungkin otaknya sudah tak bisa mengikuti alur manuskrip tersebut.

Alhamdulillah seminggu pertama berlalu dengan mengirimkan draft awal full sesuai materi dari manuskrip. Saya merasakan bagaimana sebuah deadline membuat diri saya terasing, berkutat dengan kertas, spidol dan pensil juga netbook. Hanya playlist yang sering menemani, dengan beragam genre musik, menghibur saya yang butuh konsentrasi penuh. Sementara pekerjaan lain sabar menunggu untuk diselesaikan.

Revisi kedua dan ketiga berhasil saya selesaikan, satu pekerjaan selesai juga akhirnya. Setelah itu saya memutuskan untuk menenangkan diri bersiap ke pekerjaan lain, saya membuat jembatannya dengan menjahit tangan sebuah sarung samarinda pemberian menjadi sebuah rok dengan ban pinggang. Santai saya tetap harus produktif, menghasilkan karya. Justru hal inilah yang membuat saya kagum terhadap kinerja diri sendiri. Disela kegiatan selalu mencari celah untuk melakukan sesuatu. 

Pekerjaan baru kedua adalah menjadi penanggungjawab WO sebuah pernikahan teman. Memastikan semua berjalan sesuai rundown, dengan menghandle akad nikah di rumah lalu resepsi di gedung esok harinya sedikit menyita perhatian dalam membuat rundown juga Q Card untuk MC memandu acara. Beruntung saya terbiasa menangani event skala kecil maupun yang dihadiri Wagub Jabar jadi terlatih untuk memiliki kerangka kerja baik di dalam otak mmaupun ketika teknisnya berlangsung. Alhamdulillah semua berjalan lancar, sehingga saya menjadi tenang, semua tugas telah dilaksanakan dengan baik. 

Terima kasih untuk Tuhan saya Alloh SWT yang telah memberikan kesempatan bagi saya merasakan pekerjaan baru yang diberikan diusia yang sudah tidak ABG lagi ini. Mungkin kedewasaan saya sudah bertambah sehingga Alloh SWT mempercayakan tanggungjawab tersebut.

Mengenai perasaan yang terjadi selama sebulan penuh di November ini membuat saya sangat sadar bahwa hati kecil saya memiliki suaranya sendiri, terlepas saya mengikutinya atau berusaha menahan. Saya didekatkan dengan seorang teman, intensitas komunikasi kami terjalin, membuat saya merasa nyaman. Lalu sahabat lama yang akhirnya bertemu atas ajakan teman lain, menilaiku jauh lebih pendiam, dan itu memang saya sadari dan dengan sengaja saya lakukan. Saya sudah lelah untuk (mungkin) berpura-pura "ramai" sementara hati saya sedang mengingat hal lain dan pikiran saya berada di tempat lain. Juga tentang pertemuan dengan kenalan yang selalu ingin "dijodohkan" dengan saya oleh teman-teman kami. Saya kadang selalu tertawa, sesingle-singlenya saya, saya tahu mana pasangan yang bisa menjadi jodoh saya. Setidaknya saya diyakinkan bahwa seseorang itu memang membutuhkan saya sebagai pasangan hidupnya atas kesadaran dirinya sendiri, bukan paksaan orang lain atau karena takut kehilangan saya. 

Saya selalu memandang mata lawan bicara saya atau menilai arti dari tatapannya, saya tahu mana yang tenang berada didekat saya, mana yang menginginkan saya secara fisik, mana yang menyimpan rasa sayangnya untuk saya namun sengaja tak diungkapkan. Dan saya selalu berprinsip bahwa, "Seseorang akan saya perhatikan dan pedulikan ketika dia menyatakan dirinya membutuhkan saya untuk menjadi masa depannya". Diluar itu akan saya berikan perhatian sebagai teman, sahabat atau kenalan saja. Saya tidak ingin memberikan nilai lebih dari sebuah kedekatan dengan lawan jenis.

Terima kasih di bulan November saya merasakan rasa sayang yang mungkin salah atau baru saya sadari terhadap seseorang, saya hanya bisa mendoakannya. Tuhan yang akan memproses doa saya untuknya.       

Terima kasih November.
Terima kasih Semesta.
Terima kasih Tuhan, Alloh SWT

_ina_
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar