Adegan
yang harusnya diperlihatkan tegang dan serius nampak kurang karena akting para
ekstras yang kurang yakin saat melakukan orasi dan demo besar-besaran. Pun
ketika tokoh anak kecil pemulung yang melintas dan menonton adegan demonstrasi
yang dikawal ketat aparat, sepertinya kurang masuk akal. Ketegangan yang
“penting” kurang maknanya ketika orang bebas berseliweran.
Pemilihan
beberapa pemain untuk memerankan tokoh-tokoh penting terasa nyeleneh karena
sebagain mereka komedian/comic. Adegan rapat penting, menjadi lelucon karena
tak jarang penonton tertawa saat melihat pemainnya.
Mungkin
Lukman Sardi mencoba menyuguhkan sisi lain dari kelamnya peristiwa di waktu
itu. Namun kisah drama yang terjadi pun kurang nendang. Kurang kuat dan terasa
dangkal.
Jika
diminta memberi point untuk film ini dari 1-10 saya kasih nilai 6. Semoga Film
Indonesia yang banyak diproduksi akhir-akhir ini makin beragam dan memperbanyak
khasanah perfilman kita.
_Ina Khuzaimah_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar